Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak tergesa-gesa membuka hubungan diplomatik dengan Israel. INITOGEL Dia mengingatkan, Palestina saat ini masih terjajah dan harus merdeka terlebih dahulu.
Hal ini merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat asalkan Israel juga mengakui kemerdekaan Palestina. Dengan begitu, Indonesia juga akan membuka hubungan bilateral dengan Israel.
“Sekarang Palestina masih terjajah, maka Palestina harus merdeka terlebih dahulu. Untuk kita misalnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, jangan terlalu buru-buru,” kata Djarot saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).
Djarot mengingatkan bahwa membuka hubungan diplomatik dengan Israel bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Kalau kita menjadikan hubungan diplomatik nanti dulu, sepanjang masih Palestina menjadi bangsa terjajah. Tidak bisa. Karena itu bertentangan dengan undang-undang dasar,” kata dia.
Tiga Syarat Jika RI Buka Hubungan dengan Israel
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subiantountuk membuka kemungkinan hubungan politik dan diplomatik dengan Israel, dengan syarat-syarat tegas dan prinsip yang berpihak pada keadilan dan kemanusiaan.
“Saya mendukung sikap pemerintah untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, namun dengan syarat mutlak yang harus dipenuhi,” ujar TB Hasanuddin dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).
Menurut, TB Hasanuddin ada beberapa syarat sebagai dasar pembukaan hubungan tersebut. Yaitu pertama, Israel harus secara resmi mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina. Kedua, Israel harus menghentikan segala bentuk agresi militer dan segera mundur dari wilayah-wilayah Palestina.
“Ketiga, kedua negara, Israel dan Palestina, harus hidup berdampingan secara damai sebagai dua negara yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya.
Sudah Lama Gaungkan Solusi 2 Negara
TB Hasanuddin juga menyampaikan, pernyataan pengakuan kemerdekaan yang bersifat resiprokal tersebut adalah aspirasi bangsa Indonesia yang sudah digaungkan sejak lama mengenai solusi dua negara (two-state solution).
“Tentunya ini harus didukung penuh karena jelas landasannya adalah konsititusi Indonesia yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, baik Palestina maupun Israel,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macro di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Kemerdekaan Palestina Harga Mati
“Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan, di berbagai tempat dan forum, dia kerap menyampaikan sikap Indonesia, di mana mereka memandang penyelesaian two states solution.
Menurut dia, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar.
“Tapi di samping itu pun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya,” ujar Prabowo.
Sumber : Beritaterbaik.id