Jakarta – Ustaz kondang Khalid Basalamah bersama rombongan jemaah travel hajinya mengaku awalnya akan INITOGEL berangkat ke Tanah Suci pada tahun 2024 menggunakan haji furoda. Haji Furoda adalah cara seorang jemaah untuk berhaji tanpa antre karena tidak menggunakan kuota dari pemerintah Indonesia.
Lalu timbul tanda tanya, mengapa Khalid mau menggeser rencana awal dari Furoda ke kuota haji khusus yang ditawarkan oknum Kementerian Agama?
Menjawab hal itu, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu membeberkan alasan atau motif yang membuat Khalid berpindah dan mau membayar sejumlah uang kepada oknum Kementerian Agama.
“Pertama, dinyatakan Kementerian Agama ‘pak ustadz ini akan berangkat tahun ini juga’ (dengan kuota haji khusus), karena kan kalau haji furoda itu memang berangkat di tahun yang sama, walaupun lebih mahal bayarnya. Tapi visanya? visa hajinya itu belum tentu, karena biasanya akhir-akhir (keluarnya),” kata Asep menirukan bujuk rayu oknum tersebut kepada Khalid saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/9/2025).
Asep menegaskan, oknum pegawai kementerian agama terus berusaha meyakinkan Khalid bahwa ketimbang Furoda, dirinya punya kuota untuk haji khusus dan pasti berangkat di tahun yang sama. Selain itu, lokasi penempatan jemaahnya lebih dekat. Sehingga mobilitas jemaah tidak jauh.
“(Alasan) kedua, dekat maktabnya ya maktabnya itu dekat ke tempat yang baru, gak perlu jauh di Mina, pergeserannya gak terlalu jauh, itulah yang membuat Ustadz Khalid Basalamah dan kemungkinan (pihak travel) yang lain juga mau dari haji furoda pindah ke haji khusus dengan diiming-iming seperti itu,” ungkap Asep,” ungkap Asep.
Harus Membayar Uang ‘Percepatan’
Namun demikian, Asep mengatakan penuturan oknum kementerian agama kepada pihak travel bahwa kuota haji khusus tanpa antre sangat terbatas. Karenanya, hanya pihak travel yang serius dan berani membayar uang ‘percepatan’ saja yang bisa mendapatkan kuota tersebut. Salah satunya, dari Khalid bersama biro perjalanannya, Uhud Tour.
“Jadi uang tersebut masih ada di Ustaz Khalid Basalamah (setelah dikembalikan oknum kementerian agama usai ibadah haji), uang tersebut seharusnya diminta sebagai uang percepatan yang dikumpulkan si oknum tadi melalui pihak travel,” beber Asep.
Namun menurut Asep, masalah timbul usai DPR RI membentuk pansus haji untuk menelisik kejanggalan penyelenggaraan haji 2024. Oknum kementerian agama dimaksud secara cepat mengembalikan uang yang dimintanya sebagai ‘percepatan’ tersebut.
Uang Dikembalikan Pejabat Kemenag
Hal ini senada dengan penuturan Khalid Basalamah saat berbincang di sebuah podcast. Menurut Khalid, dirinya pun bingung kenapa uang itu dikembalikan dan memintanya untuk tidak memberitahu siapa pun.
“Kemudian setelah ada pansus kuota hai ini dikembalikan lah sama mereka karena mungkin juga takut. Oknum ini kembalikan ke Ustaz Khalid. Jadi kenyataannya saat ini itu uang itu masih ada di Ustaz Khalid,” Asep menandasi.
Sumber : Beritaterbaik.id